Ketika kita meyakini eksistensi Allah pada setiap pekerjaan dan hajat kita, tentu yang akan muncul adalah berbagai keamanan,kebaikan, ketenangan dan keberkahan. Akan tetapi bila sebaliknya, tatkala kita tidak meyakini eksistensi Allah dalam kehidupan kita, maka tentunya akan muncul kebohongan, kecurangan, kekecewaan, hingga akhirnya keterpurukan di dalam kehidupan di dunia maupun diakhirat.
Alloh Swt. berfirman
الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الأمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ
"Orang-orang yang beriman dan tidak mengotori iman mereka dengan kelalai iman, mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk".( Al An’am 82 )
Orang-orang yang beriman, meyakini eksistensi Alloh, tidak akan mengotori imannya, entah itu makan genteng, makan pasir, makan aspal, walaupun hanya sekedar meyicipi aspal orang yang beriman tidak akan melakukanya karena ada iman dihati nya.
Hadirin – hadirat rahimakumullah
Iman bukan hanya sekedar diucap melainkan mampu teraplikasi dalam kehidupan keseharian. meyakini bahwa Allah selalu mengetahui setiap niat, ucapan dan sikap kita Inilah yang disebut Iman yang sesungguhnya.
Pernahkah kita pikirkan? Begitu pentingnya keimanan ini tapi kita sendiri tidak menyadari akan lemahnya keimanan yang kita miliki. Lalu apakah yang harus kita lakukan ? diantaranya kiat-kiat meningkatkan keimanan kita kepada Allah:
1. Mempelajari ilmu syar’i.
Keutamaan mempelajari ilmu syar’i sangatlah banyak diantaranya adalah Allah akan mengangkat derajat seorang mu’min yang berilmu melebihi orang yang tidak memiliki ilmu. Sebagaiman yang Allah firmankan,
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
Artinya, “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” ( QS. Al-Mujadilah : 11 )
Apabila seseorang menguasai ilmi syar’I maka dia akan mengetahui hal-hal yang dicintai Allah dan yang dibenci Allah, dan mengetahui hal-hal yang dapat mendekatkan dia kepada Allah serta hal-hal yang dapat menambah keimanannya.
2. Memperbanyak membaca Alquran dan mentadabburi-nya.
Allah menurunkan Alquran sebagai rahmat dan penerang untuk hamba-Nya. Allah berfirman,
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
Artinya: “Kitab Alquran yang kami turunkan kepadamu yang penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang memiliki akal dapat mengambil pelajaran.” (QS. Shad: 29 )
Barang siapa yang mentadabburi ayat-ayat Allah dia akan mengetahui besarnya kekuasaan dan keagungan Allah sehingga imannya pun akan bertambah.
3. Memahami nama-nama Allah dan sifat-sifatnya.
Jika seseorang memahami dengan benar indahnya nama-nama Allah dan sempurnanya sifat-sifat-Nya maka kecintaannya kepada Allah dan pengharapannya kepada-Nya akan bertambah, sehingga dia akan semakin khusyu’ dalam melaksanakan ibadah.
4. Menghayati perjalanan hidup Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dengan menghayati kehidupan atau Sunnah Rasulullah kita mengetahui bagaimana semangat beliau dalam menyampaikan risalah Allah walaupun banyaknya rintangan yang dihadapinya, sehingga kitapun dapat mengambil pelajaran darinya untuk meningkatkan iman kita, dan ketika kita ikut perilaku Rasulullah maka akan bersama dengan Rasulullah nanti di dalam surga, karena salah satu bukti kita Cinta kepada Rasulullah. Sebagai mana nabi bersabda :
يَا بُنَيَّ وَذَلِكَ مِنْ سُنَّتِي، وَمَنْ أَحْيَا سُنَّتِي فَقَدْ أَحَبَّنِي، وَمَنْ أَحَبَّنِي كَانَ مَعِي فِي الجَنَّةِ
“Wahai anakku itu adalah termasuk sunnahku, barangsiapa menghidupkan sunnahku maka dia telah mencintaiku, dan barang siapa mencintaiku maka dia akan bersamaku di surga”
5. Menghayati keagungan-keagungan syari’at islam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan syariat-Nya dengan segala kesempurnaan, tidak ada cacat padanya, Jika seorang mu’min manghayati hal ini maka ia akan mengetahu bahwa Allah tidaklah menurunkan syariatNya untuk menyusahkan hamba-Nya sebagai mana yang Allah firmankan,
وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ
Maka jika hal ini telah diketahui maka hendaknya bagi setiap muslim bersemangat dalam beramal dengan ikhlas.
6. Mentadabburi ciptaan-ciptaan Allah.
Jika kita perhatikan makhluk-makhluk ciptaan Allah baik dari yang paling besar sampai yang terkecil, niscaya kita akan mendapatkan hal-hal yang sungguh menakjubkan. Lihatlah matahari, betapa cahayanya begitu terang menyinari alam ini. Tidak berhenti sampai disitu saja, perhatikanlah betapa banyak manfaat dari sinar matahari ini yang kalau kita mau jabarkan maka sungguh tak terhingga jumlahnya. Lalu bagaimana matahari tersebut tidak pernah redup walau sehari saja, tidak seperti lampu yang lama-kelamaan akan berkurang fungsionalitasnya?!! Mataharipun selalu terbit dari tempatnya, dan tidak seharipun terbit dari arah yang berlawanan. Inilah matahari yang merupakan makhluk Allah yang sering kita konsumsi nikmatnya, akan tetapi kita jarang memperhatikannya secara detail. Dan makhluk Allah sungguh banyak tidak terbatas matahari saja, maka banyak pula hal-hal yang mengagumkan dibalik penciptaan-Nya tersebut, yang pada akhirnya kita harus jujur bahwa Sang Pencipta segala makhluk-makhluk itu pasti Maha Agung Maha Kuasa atas segala sesuatu. Sudah selayaknya ini menjadi sarana kita untuk menambah keimanan kita pada-Nya
7. Bersemangat dalam mengamalkan amal-amal shalih dengan ikhlas.
Karena sesungguhnya setiap amal shalih yang dikerjakan oleh seorang mu’min dengan ikhlas akan menambah keimanannya, karena iman bertambah dengan banyaknya amal ketaatan yang dilakukan seorang mu’min.
Oleh karena itu, suatu keharusan bagi seorang mu’min untuk berusaha mengikhlaskan niatnya dan bersungguh sungguh dalam beramal.
8. Bergaul dengan orang-orang shalih.
Tidak diragukan lagi bahwa berteman dengan orang-orang yang shalih adalah sebab meningkatnya iman seseorang karena di dalam bergaul dengan mereka seseorang akan sering mendapatkan nasehat dan peringatan yang bermanfaat untuk dirinya.
9. Menjauhi sebab-sebab yang melemahkan iman.
Beberapa hal yang melemahkan iman, diantaranya:
- Bodoh terhadap ilmu syar’i
- Mengerjakan amal-amal maksiat
- Mengikuti seruan-seruan syaithon.
- Bergaul dengan teman-teman yang jelek
10. Ingat kematian.
Ingatlah kematian, jangan sampai mati kita dalam keadaan suulkhotimah. dalam keadaan tidak beriman, tetapi mati kita harus dalam keadaan beriman dengan cara memperhatikan apa yang dilakukan oleh kita. Alloh Swt. Berfirman:
وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدْ
Mudah –mudah kita semua dapat selalu menjaga keimanan kita agar hidup kita menjadi hidup yang barakah fiddunya wal akhirah dan di ridhoi oleh Alloh dan di akhir hayat kita dalam keaadan beriman.


0 komentar :