Salah satu atraksi yang paling dimintasi traveler saat mengunjungi Cappadocia, Turki, adalah naik balon udara. Pengalaman ini banyak ditawarkan di Kota Urgup dan Goreme.
Dari ketinggian 100 meter, traveler bisa menyaksikan indahnya pemandangan alam Cappadocia dengan latar belakang matahari terbit dan ratusan balon warna-warni melayang di langit biru.
Cuma bagi traveler berkantong pas-pasan, menikmati atraksi ini cukup memberatkan. Tarif per orang untuk bisa terbang selama satu jam mencapai USD 250 (Rp 3,3 juta). Tarif hotel di sekitar lokasi pun tarifnya di atas USD 200 (Rp 2,6 juta) per malam. Beruntung detikTravel datang ke sana bersama rombongan wisata religi Franchiser Zoya, Kamis (11/6) pagi.
Sebelum adzan subuh berkumandang, kami sudah meluncur ke pangkalan balon-balon udara yang tengah disembur api dari gas elpiji. Sebelum beranjak ke ketinggian, kami berdoa bersama dipimpin General Manager Marketing Shafira Corporation Agung Hidayatullah.
Wajah-wajah cemas dan tegang mewarnai beberapa diantara kami ketika balon naik perlahan-lahan. Di ketinggian sekitar 30 meter, balon menyusuri tebing yang dipenuhi rumah batu dan fairy chimney yang kini dihuni oleh burung-burung merpati. Sungguh menakjubkan. Balon terus merambat naik hingga ketinggian 100 meter. Kami melayang-layang mengandalkan tiupan angin.
Dari ketinggian sekitar 100 meter, kami juga bisa melihat dengan jelas gua-gua, bukit-bukit batu yang saling tumpuk, serta bukit berpuncak datar. Semua itu adalah struktur lava dan abu vulkanik letusan tiga gunung berapi besar di Erciyes, Hasandag, dan Melendiz yang mengelilingi Cappadocia jutaan tahun lalu. Ah... moleknya kota purba yang satu ini.
Pemandangan kian menakjubkan menjelang 30 menit mengudara, perlahan namun pasti matahari menyembul memancarkan warna keemasan. Kami semua tak henti-henti berdecak kagum. “Pemahat paling mahir dari Bali sekalipun, rasanya tak akan ada yang mampu membuat pahatan alam seperti ini,” kata seorang franchiser Zoya seraya tak henti-henti mengucap takbir dan tahmid.
Pembawa acara kondang Indra Bekti yang sebelumnya sempat diliputi kecemasan, kembali ceria. Bersama sang istri, dia tak henti-hentinya melakukan selfie dengan latar alam Cappocadia. Begitu juga beberapa pasang franchiser Zoya.
Setelah satu jam mengudara, ketinggian balon kami mulai merendah dan akhirnya mendarat di sebuah tanah lapang. Empat orang kru berlari-lari sambil menarik tali balon agar cepat mencium tanah.
keren banget yah cappadocia
ReplyDeletempasi 9 bulan