Wednesday, May 27, 2015

Laporan Bahaya Meroko

Ahmad Jalaluddin Rabbany     5:46 PM    

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi. Tetapi dilain pihak, orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru-paru mereka.

Kebiasaan merokok telah menjadi budaya di berbagai bangsa di belahan dunia. Mayoritas perokok di seluruh dunia ini, 47% adalah populasi pria sedangkan 12% adalah populasi wanita dengan berbagai kategori usia. Latar belakang merokok beraneka ragam, di kalangan remaja dan dewasa pria adalah faktor  gengsi dan agar disebut jagoan. Malahan ada salah satu pepatah menarik yang digunakan sebagai pembenar atas kebiasaan merokok yaitu ‘ada ayam jago di atas genteng, ngga merokok ngga ganteng’. Sedangkan kalangan orang tua, stress dan karena ketagihan adalah faktor penyebab keinginan untuk merokok.

Berbagai alasan dan faktor penyebab untuk merokok diatas biasanya kalah, seandainya beradu argumen dengan pakar yang ahli tentang potensi berbahaya atas apa yang ditimbulkan dari kebiasaan merokok baik bagi dirinya sendiri, orang lain maupun lingkungan. Harus diakui banyak perokok yang mengatakan bahwa merokok itu tidak enak tetapi dari sekian banyak pamflet, selebaran, kampanye anti rokok, sampai ke bungkus rokoknya diberi peringatan akan bahaya kesehatan dari rokok. Tetap tak bisa mengubris secara massal berkurangnya kebiasaan merokok dan jumlah perokok.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang yang telah diuraikan maka masalah yang akan dibahas:
1. Apa dampak dari merokok?
2. Zat apa yang terkandung didalam rokok dan apa zat yang paling berbahaya?
3. Upaya apa yang dilakukan bagi perokok di sekolah?
4. Apa faktor penyebab perilaku merokok pada remaja?






1.3 TUJUAN PENELITIAN

1. Sebagai persyaratan untuk mengikuti ujian kenaikan kelas (UKK).
2. Untuk mengetahui bahaya merokok.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab perilaku merokok pada remaja.
4. Untuk mengetahui apa itu rokok.

1.4 METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan adalah:
- Deskriptif.

BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 PENGERTIAN ROKOK
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung yang lain. Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walupun pada kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan rituan seperti memuja dewa atau roh. Pada abad ke 16, ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian daripara penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata.

Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan pada saat itu kebiasaan merokok mulai masuk Negara-negara Islam. Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang disekitar perokok yang bukan perokok.
2.2 DAMPAK DARI MEROKOK
Sebagaimana kita ketahui di dalam asap sebatang rokok yang dihisap oleh perokok, tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85%) dan partikel. Nikotin, gas monoksida, nitrogen oksida, hydrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethane, benzene, methanol, kumarin, 4-etilkatenol, otrokresoldan perylene adalah sebagian dari beribu-ribu zat di dalam rokok.
Jumlah kematian dan klaim perokok menurut penelitian Organisasi Kesehatan dunia (WHO), setiap satu jam, tembakau rokok membunuh 560 orang diseluruh dunia. Kalau dihitung satu tahun terdapat 4,9 juta kematian didunia yang disebabkan oleh tembakau rokok. Kematian tersebut tidak terlepas dari 3800 zat kimia, yang sebagian besar merupakan racun dan karsinogen (zat pemicu kanker), selain itu juga asap dari rokok memiliki benzopyrene yaitu partikel-partikel halus karbon yang dihasilkan akibat pembakaran tidak sempurna arang, minyak, kayu atau bahan bakar lainnya yang merupakan penyebab langsung mutasi gen. Hal ini berbanding terbalik dengan sifat output rokok sendiri terhadap manusia yang bersifat abstrak serta berbeda dengan makanan dan minuman yang bersifat nyata dalam tubuh dan dapat diukur secara kuantitatif.
Selain mengklaim mendapatkan kenikmatan dari output rokok, perokok juga mengklaim bahwa rokok dapat meningkatkan ketekunan bekerja, meningkatkan produktifitas dan lain-lain. Tetapi klaim ini sulit untuk dibuktikan karena adanya nilai abstrak yang terlibat dalam output merokok. Para ahli malah memperkirakan bahwa rokok tidak ada hubungannya dengan klaim-klaim diatas. Malah terjadi sebaliknya, menurunnya produktifitas seseorang karena merokok akibat terbaginya waktu bekerja dan merokok. Selain itu berdasarkan penelitian terbaru menyatakan bahwa merokok dapat menurunkan IQ (dari berbagai sumber).
Bahaya bagi tubuh yaitu bisa mengakibatkan kanker, paru-paru, impotensi dan gangguan pada janin, sedangkan bahaya bagi lingkungan dapat menimbulkan polusi udara yang disebabkan dari asap rokok yang dihisap.


Sebenarnya yang paling berbahaya diantara perokok pasif dan perokok aktif, perokok pasif yang berbahaya sebab perokok pasif menghisap asap rokok yang paling banyak. Rokok juga selain berbahaya juga bisa mematikan dan akan menimbulkan kecanduan kepada pemakainya. ,erokok bagi orang dewasa bisa berbahaya apalagi bagi anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Oleh karena itu, merokok dilarang di sekolah maupun di luar sekolah.
Akibat negative dari rokok, sesungguhnya sudah mulai terasa pada waktu orang baru mulai menghisap rokok. Dalam asap rokok yang membara karena dihisap, tembakau terbakar kurang sempurna sehingga menghasilkan CO (karbon monoksida), yang disamping asapnya sendiri, tar dan nikotin(yang terjadi juga dari pembakaran tembakau tersebut) dihirup masuk ke dalam jalan napas.
CO, tar, dan nikotin tersebut berpengaruh terhadap syaraf, yang menyebabkan: gelisah, tangan gemetar(tremor), cita rasa/selera makan berkurang, ibu-ibu hamil yang suka merokok dapat kemungkinan keguguran kandungannya.
2.3 FAKTOR PENYEBAB MEROKOK PADA REMAJA
Ada beberapa faktor yang mendorong remaja untuk merokok, diantaranya:
1. Faktor orangtua dan keluarga
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orangtua tidak begitu memperhatikan ank-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok disbanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294). Selain itu, anak-anak yang mempunyai orangtua perokok, lebih rentan untuk terpengaruh dan mencontoh orangtuanya.

2. Temanku merokok
Banyak fakta membuktikan bahwa remaja perokok, kemungkinan besar teman-temannya juga perokok, dan sebaliknya. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok, begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri, 1991).



3. Pribadiku
Ada yang mencoba merokok hanya alasan ingin tahu. Mungkin juga karena ingin mengobati rasa sakit fisik maupun jiwa, mengusir bosan. Selain alasan tersebut, komformitas social juga menjadi pemicu. Orang yang memiliki skor tinggi pada tes komformitas social lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).
4. Iklan rokok ternyata…
Iklan-iklan diberbagai media yang memberikan gambaran bahwa perokok adalah lambing keglamouran, cowo banget, memicu remaja untuk ikut berprilaku seperti itu.
2.4 UPAYA MENGATASI ROKOK
Jika karena kecanduan, maka tips yang harus dilakukan adalah:
1. pikirkan hal-hal yang menyenangkan yang akan terjadi pada tubuh ketika masa krisis karena berhenti merokok (biasanya 1,5 sampai 2 minggu).
2. Minumlah banyak air putih, makan banyak sayur dan buah-buahan setiap kali timbul keinginan untuk merokok.
3. Berbicara atau berkomunikasilah dengan orang lain dan tetaplah menyibukkan diri.
4. Berolahraga yang menyenangkan dan disukai secara teratur dan terukur.
5. Pijatlah daerah punggung dan leher, lalu tariklah napas dalam-dalam.
Jika karena ketergantungan, maka putuskan semua hubungan antara rokok dan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan dengan tips barikut ini:
1. Jika ingin merasakan rokok di tangan, bermainlah dengan barang-barang lain seperti pensil, pena, atau membaca buku.
2. Jika ada keinginan untuk menyalakan rokok, jauhkan rokok dari jangkauan dan buanglah korek api.
3. Jika biasa merokok sesudah makan, segeralah bangkit dari duduk setelah makan, gosok gigi dan pergilah berjalan atau lakukan kegiatan yang membuat lupa pada rokok.
4. Jika merokok disertai dengan minum kopi, maka gantilah kopi dengan jus buah atau yang lainnya.
5. Jika merokok untuk menenangkan diri, maka cobalah untuk mengingat bahaya rokok.
BAB III
ZAT YANG TERKANDUNG DALAM ROKOK
3.1 ROKOK DAN REAKSI KIMIA (PEMBAKARAN)
Reaksi yang mungkin terjadi dalam proses merokok:
1. Pertama adalah reaksi rokok dengan oksigen membentuk senyawa-senyawa CO2,H2O, NOx, Sox dan CO.reaksi ini disebut reaksi pembakaran yang terjadi pada temperature tinggi yaitu diatas 800oC. reaksi ini juga terjadi pada bagian ujung atau permukaan rokok yang kontak dengan udara.
2. Kedua adalah reaksi pemecahan struktur kimia rokok menjadi senyawa kimia lainnya.reaksi ini terjadi akibat pemanasan dan ketiadaan oksigen.
3.2 ZAT YANG TERKANDUNG
1. Tar dan asap rokok.
2. Gas CO.
3. Nikotin.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Melihat kenyataan yang ada pada uraian sebelumnya, dapat dikatan rokok itu lebih banyak dampak negatifnya daripada dampak positifnya. Apabila hal ini dibiarkan, maka akan mengakibatkan permasalahan yang serius pada kesehatan tubuh manusia. Dan seharusnya masyarakat sadar akan bahaya merokok bagi kesehatan tubuh mereka. Namun hal itu masih sulit dilakukan di Indonesia.
4.2 SARAN
Semoga masyarakat dapat tersadarkan akan bahaya rokok bagi kesehatan merekadan segera meninggalkan kebiasaan merokoknya, supaya kesehatan mereka tetap terjaga dan nantinya menjadikan tubuh mereka sehat bugar dan terhindar dari penyakit yang mengancam jiwa mereka.


0 komentar :

Translate

Instagram

Instagram
© 2011-2014 AJR. Designed by Bloggertheme9. Powered by Blogger.