Menyelinap bak pencuri menyusuri kamar temanku. Ditemukanlah satu map berwarna hijau tergeletak diatas lantai dingin kamarnya. "Eh…kamu duh!" (mengagetkanku). "Apaan nih ob?". "Hmm biasalah formulir beasiswa". "Kebetulan nih saya sedang mencari beasiswa juga, supaya bisa belajar tenang plus membantu orangtua. Maklum belum kerja hehehe". Langsung dibukalah map berwarna hijau tersebut, sedikit demi sedikit lembaran terbuka membahas persyaratan-persyaratan yang harus diisi. Salah satunya harus membuat essay yang lumayan sulit menurutku, tidak hanya itu, judulnya pun terbilang aneh dan membingungkan "Ketika Aku Berbeda dengan Mereka". Loh kok bingung?. Gimana tidak bingung, judulnya masih sangat global dan sangat bertentangan jika dilihat dari berbagai segi, dhohir berbeda dengan bathin, segi agama jauh berbeda dengan penelitian, penelitian kacamata sang pencipta otomatis sangat jauh berbeda dengan kacamata manusia biasa, apalagi kacamata renang hehehe.
Sekarang kita mulai mengkaji...! Pertama jika dilihat dari dhohir jelas berbeda dengan bathin. Dhohir tampak, bathin tidak. hati orang siapa yang tahu. kalau dilihat dari segi agama semua manusia sama baik “Aku maupun Mereka". Nah disini yang membedakan hanya satu, tidak lain dan tidak salah adalah ketaqwaannya. Seperti penjelasa Allah SWT dalam Surat Al Hujurat Ayat 13:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ .....الأية
"Sungguh yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa". Pasti yang membaca semuanya menganggukkan kepala dan tersenyum menyetujui hal ini. Nah, itu menjadi berbeda jauh jika dilihat menggunakan kacamata penelitian. kok berbeda?. Ya iya lah, kalau pertama pandangannya Allah yang maha tahu walaupun sangat kecil dan tersembunyi dalam hati, sedangkan yang kedua hanya pandangan makhluknya yang penuh dengan kekurangan dan kesalahan.
Kembali ke pembahasan!. kalau yang kedua "Aku Berbeda dengan Mereka" itu mungkin saja terjadi, kita tinggal ambil hikmahnya saja dari perbedaan itu. Dengan perbedaan kita bisa bertukar pikiran, bertukar gaya hidup mewah dengan pinggiran, bertukar makanan dan minuman bahkan dapat memunculkan keturunan-keturunan yang baik, sholeh dan berpendidikan yang dapat menjadi suri tauladan semua aliran. buktinya Adnan sang kakek nabi Muhammad SAW. Dengan perbedaan beliau melahirkan keturunan-keturunan luar biasa dan spektakuler bahkan beliau dapat memunculkan orang nomor satu di dunia yaitu Rasulullah SAW.
Dengan perbedaan kita dapat mengisi satu sama lain. coba saja kalau di dunia tidak ada yang berbeda, otomatis tidak ada orang kaya karena orang miskin tidak ada. Orang pandai pun tidak ada ketika orang bodoh tidak ada. iya kan?. Itu masih wajar coba saja jika semua orang jadi tukang kebun, tidak ada tukang cukur, gimana jadinya rambut kita, bakalan jadi pekarangan rumah semua tuh. hehehe.
Seorang tokoh Malaysia mengatakan "Semua orang sebenarnya sama dalam kepandaian, yang membedakan hanya dua, tingkat kefokusan dan formulanya saja". Jadi semua akan sama jika mereka fokus dan semua akan berbeda jika mereka ada yang fokus dan ada yang tidak. Oleh karena itu janganlah sekali-kali saling menghina dan mencaci karena kelebihan dan perbedaan lebih yang dimiliki karena perbedaan merupakan rahmat yang diberikan Allah SWT. Mudah-mudahan kita semua selalu bersyukur dan dapat memaknai hidup dengan perbedaan-perbedaan yang kita miliki. Aamiin.
Monday, May 11, 2015
Ketika Aku Berbeda dengan Mereka
Ahmad Jalaluddin Rabbany
6:58 PM

0 komentar :