Wednesday, May 27, 2015

Cara Mebuat Laporan

Ahmad Jalaluddin Rabbany     5:42 PM    

JUDUL : FOTO SELFI
OLEH: EMOD AHMAD

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah

Di  zaman modern ini, perkembangan teknologi berkembang dengan pesat. Saat ini di kalangan remaja sedang ramai-ramainya pengaruh selfie. Di indonesia khususnya di kalangan remaja ,selfie merupakan hal yang tidak boleh di tinggalkan . mengambil gambar diri sendiri ,maupun banyak orang merupakan ciri khas foto selfie. Demam selfie seakan mengubah kegemaran remaja saat ini yang cenderung tampil percaya diri di depan kamera. Dari Kualitas kamera pada Gadget yang menarik itu lah muncul suatu kegiatan yang dinamakan Selfie atau Self-Image. Hal ini menarik perhatian saya untuk meneliti seberapa besar pengaruh foto selfie di kalangan pelajar  khususnya MAN 2 CIREBON.

B.      Tujuan

Tujuan penelitian merupakan hal yang hendak di capai dalam pedoman untuk melakukan suatu kegiatan yang telah di rumuskan.Adapun tujuan di adakannya penelitian ini adalah :
1. Sebagai persyaratan untuk mengikuti UKK
2. Untuk mengetahui seberapa besarkah populasi siswa yang gemar melakukan foto selfie pada pelajar MAN 2 CIREBON
3. Untuk mengetahui pengetahuan siswa-siswi tentang foto selfie.
4. Untuk mengetahui apa itu selfie
5. Untuk mengetahui apa saja dampak negatif dan positif selfie
6. Untuk mengetahui cara yang baik dalam pengambilan foto selfie
C.      Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan selfie?
2. Kapan sejarah di mulainya foto selfie ?
3.      Dampak apa sajakah yang ditimbulkan oleh selfie?
4.      Bagaimanakah cara pengambian Foto selfie?

D. Metodologi Penelitian

-Observasi dikelas XI Alam 2 MAN 2 CIREBON
- Mencari informasi di internet




BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Selfie

Selfi adalah singkatan dari kata Self-Image. Selfie secara harafiah seringkali diartikan sebagai aktivitas memotret diri sendiri atau narsisme. jika ditelusuri lebih dalam pengertian ‘Selfie’ menurut referensi pustakawan Britania adalah “sebuah pengambilan foto diri sendiri melalui smartphone atau webcam yang kemudian diungguh ke situs web media sosial.”


Adapun menurut sejarah, mengabadikan diri sendiri dengan perangkat elektronik atau dalam bahasa Inggris dinamakan self-portrait atau disingkat selfie dilakukan pertama kalo oleh seseorang bernama Robert Cornelius pada tahun 1839.

Ketika era kamera polaroid sedang menjadi salah satu tren di tahun 70an, seorang bernama Andy Warhol juga pernah melakukan selfie dan hal tersebut tercatat sebagai selfie kedua dalam sejarah.



B.      Dampak Positif Selfie

1.       Selfie mempermudah (facilate) diri dalam mengeksplorasi identitas diri. Salah satu cara yang paling efektif untuk mengenal diri kita sendiri adalah dengan cara melihat diri kita melalui bagaimana orang lain memandang kita.

2.       Selfie mengidentifikasikan gairah atau minat yang memperkuat identitas sosial kita. Misalnya foto selfie yang sedang mengenakan kostum olahraga klub tertentu.

3.      Selfie dilakukan terkait konteks bukan karena “keakuan”. Misalnya ekspresi artistik dalam fashion dan teknik fotografi.

4.       Selfie sebagai bentuk pertanyaan untuk mendapatkan respon (feedback) dari orang lain. Misalnya “Kamu suka pakaian yang sedang kupakai ini?”.

5.       Selfie bukan semata-mata hanya untuk mendapatkan persetujuan atau pengesahan (validasi). Cukup sering kita mendengar bahwa selfie bertujuan untuk memperoleh persetujuan (approval). Kita semua meminta persetujuan. Sebagai makhluk sosial, kita membutuhkan koneksi dan validasi sosial. Kita ingin dianggap bernilai, diapresiasi, dan menjadi bagian grup yang kita anggap penting.
6.      Selfie memiliki banyak makna. Melalui selfie, kita sebagai pengamat akan mencari makna dibalik foto selfie tersebut, mencari apa yang sebenarnya yang hendak diperlihatkan.

7. Selfie lebih terasa nyata daripada potret tradisional. Selfie adalah salah satu kebiasaan selebritis, sebagai bentuk usaha untuk mendekatkan dirinya dengan fansnya, karena selfie lebih bersifat intim dan personal.


8.      Selfie sebagai usaha untuk menormalkan citra diri. Hal ini biasanya berlaku pada tokoh-tokoh terkenal atau selebritis, dimana foto-foto mereka di media massa seringkali terlihat “jaim” (jaga imej), cantik, gagah dan sebagainya. Hal ini menimbulkan anggapan sebagian orang bahwa mereka mengidap narsis, karena foto-foto itu hasil dari rekayasa atau settingan. Untuk menormalisasi anggapan ini, mereka pun membuat foto selfie yang memperlihatkan diri mereka apa adanya, atau diri mereka dalam kehidupan sehari-hari.

9.      Selfie menawarkan pelakunya untuk menarasikan hidupnya melalui gambar-gambar. Foto diri saat terlihat cantik, jelek, muda, tua, bersedih, galau, gembira, bahagia dan sebagainya. Sebagai bentuk usaha untuk “mengabadikan” peristiwa-peristiwa yang dialami, perjalanan hidup yang telah dilalui, hingga pada suatu saat, ketika kita melihat foto-foto selfie itu kembali, mungkin kita bisa menemukan sesuatu atau hikmah, yang tidak kita peroleh saat peristiwa-peristiwa itu berlangsung.

C.      Dampak Negatif Selfie

1.       Mengundang Kejahatan
Psikolog yang memulai karir sejak 1997 itu menuturkan, foto selfie yang disebarkan ke jejaring sosial bisa mengundang kejahatan. Tak sedikit wanita yang foto selfie dengan pakaian seksi sehingga mempengaruhi orang lain untuk memanfaatkan peluang itu. Ini perlu diperhatikan terutama bagi orang yang tidak memiliki kegiatan.

2.       Tugas Utamanya Terbengkalai
Orang yang sudah ketagihan foto selfie bisa membuat pekerjaan utamanya terbengkalai. Hal ini karena ia sibuk mempersiapkan diri untuk selfie dan lupa dengan tugas yang sebenarnya. Wanita lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu memberikan contoh, ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki anak dua. Sejak tren selfie di media sosial booming, sang ibu bukan mengurus anak tapi sibuk memotret diri sendiri. Ia merasa ada kegiatan baru dengan dandan dan foto selfie. Akhirnya ini membuat anak-anaknya kurang perhatian karena sang ibu ‘ketagihan’ menyebarkan foto selfie.

3.      Mengganggu Orang Lain
       Awalnya mungkin hanya ingin menghibur diri dan mengisi waktu luang dengan foto selfie yang disebar ke media sosial. Ternyata efek dari hiburan itu membuat ia merasa senang kemudian diulang kembali. Pengulangan terus-menerus itu yang akhirnya bisa mengganggu orang lain karena setiap manusia memiliki rasa toleransi yang berbeda.

4.      Mempengaruhi Orang Lain
Foto selfie juga bisa mempengaruhi orang lain yang melihatnya. Kasandra menuturkan, beberapa orang yang sudah ‘ketagihan’ selfie juga mem-posting fotonya saat sedang suntuk atau sedih. Aura yang ditimbulkan dari foto tersebut tentu negatif yang bisa mempengaruhi orang lain. Belum lagi dengan wanita yang hobi foto selfie mengenakan pakaian seksi. Ini bisa mempengaruhi pikiran orang lain untuk menirunya, yang akhirnya menjadi celah melakukan kejahatan.

5.       Picture Exchange Affair
Menurut Kasandra, dari menyebarkan foto selfie ke akun sosial pribadi kini berkembang menjadi picture exchange affair atau bertukar foto dengan kekasih. Tidak menutup kemungkinan bahwa foto tersebut akhirnya digunakan untuk merugikan orang lain.

D.     Cara yang baik dalam pengambilan Foto Selfie

1.      Perbanyak Foto Selfie
Ingin mendapatkan foto selfie yang terbaik, biasanya setelah kita menghasilkan banyak foto selfie dengan beberapa kali hasil jepretan yang kemudian Anda dapat memilih mana foto yang terbaik dari hasil selfie tersebut. Biasanya itu yang terbaik foto selfie yang diinginkan.

2.      Harus Percaya Diri
Mau hasil yang memuaskan? Dalam menghasilkan foto Selfie juga harus percaya diri. Lihat kondisi diri Anda terlebih dahulu sebelum melakukan selfie, sehingga hasil dari berfoto narsis tersebut menghasilkan jepretan yang terbaik.

3.      Pencahayaan Baik
Saat  Anda mengambil Foto Selfie, atau foto apapun dalam hal ini haruslah memiliki pencahayaan yang baik! Anda tidak dapat memamerkan riasan Anda, rambut atau pakaian baru dalam pencahayaan yang buruk karena mengganggu dan tidak menarik! Tentu, Anda strategis dapat menyembunyikan noda dengan bayangan, tapi jangan memilih pencahayaan yang terlalu keras atau terlalu gelap. Bahkan jika Anda berencana seperti itu, posisi Anda mungkin tidak diterjemahkan dengan baik ke foto!

4.      Perhatikan Background
Elemen penting lainnya dalam mengambil gambar selfie adalah memilih yang baik latar belakang yang jelas. Banyak foto yang gagal di mana seseorang telah mengambil Selfie di kamar tidur kotor dengan tumpukan pakaian atau di kamar mandi saat seseorang mengurus bisnis. Selalu periksa lingkungan Anda sehingga Anda memiliki latar belakang yang jelas yang cocok baik untuk sebuah sesh foto dadakan. Carilah dinding berwarna solid, tirai bertekstur atau tempat apapun tanpa kekacauan.

5.     Perhatikan Penampilan
      Cara yang satu ini penting banget buat menjauhkan kita dari negative self-images. Pakaian adalah hal paling pertama yang bisa dilihat orang dan orang itu pun bisa langsung menyimpulkan kita itu seperti apa di mata mereka. Makanya, penting banget buat menjaga penampilan sendiri.

Data Observasi
Ternyata menurut obserpasi yang saya lakukan ,foto selfie ini sangat besar pengaruhnya bagi seorang pelajar .dan kegiatan ini di dominasi oleh kaum hawa.dan ini biasa dilakukan ketika mengisi waktu ruang mereka.


BAB III
PENUTUP

A.     Keimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diperoleh beberapa kesimpulan :
-          Selfie adalah gaya baru dalam kehidupan masyarakay moderen.
-          Selfie Berdampak positif tetapi juga berdampak negatif.
-          Banyak cara-cara dalam Ber-Selfie yang harus diperhatikan.
- Foto selfie ini di dominasi oleh kaum hawa

B.      Saran

Melakukan Selfie boleh saja, tetapi harus memerhatikan tempat, situasi, dan juga penampilan saat melakukan pengambilan foto Selfie.


0 komentar :

Translate

Instagram

Instagram
© 2011-2014 AJR. Designed by Bloggertheme9. Powered by Blogger.