Wednesday, July 2, 2014

Kultum Ramadhan Jum'at Tanggal 25 juli 2014 / 28 Ramadhan 1435

Unknown     7:25 AM    

Hadrin hadirat rahima kumullah

Setiap manusia berada dalam kelebihan dan kekurangan, kebenaraan dan kesalahan, kebaikan dan kejahatan, keberanian dan ketakutan, kehabatan dan kelemahan, kejujuran dan kebohongan, kecerdasan dan kebodohan, ketaqwaan dan kekafiran, kehudzonan dan kesuuzunan, ketinggian dan kependekan, kemancungan dan kepensekkan, kegendutan dan  kepeotan maaf bercanda, tetapi kita harus menyikapi semua itu dengan menjadi manusia yang terbaik di hadapan Alloh dan Rasulnya.
Dengan cara apa ? dengan cara, kita bekerjasama dengan hati kita, agar hati kita selamat dalam kondisi yang benar dan cinta kepada Allah dan Rasulullah, agar hati kita meberikan stimulus – stimulus, perintah - perintah yang benar pada organ yang lainya, jangan sampai hati kita dalam kodisi yang salah

Sebagaimana hadis nabi

أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا
فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ

“ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging, jika ia baik maka baiklah seluruh tubuhnya dan apabila ia buruk maka buruklah seluruh tubuhnya.ingatlah ia adalah hati.” diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Hati adalah panglima,yang mengatur tentara tentaranya.Ia memerintah anggota tubuh lainnya untuk berbuat atau tak berbuat sesuatu.karena itulah syetan tak pernah menyerang tentara. Untuk menguasai manusia cukuplah syetan menyerang panglimanya.Syetan tak pernah menyerang tangan kita, kaki kita,mata kita,telinga kita dan semua anggota badan kita.Untuk menguasai kita cukuplah syetan menguasai hati kita,maka seluruh hidup kita akan tunduk kemauan syetan.

dan imam ghazali berpesan kepada kita :
“Kecintaan kepada Allah melingkupi hati, kecintaan ini membimbing hati dan bahkan merambah ke segala hal.”

 Menurut syeikh abdul qodir Al -Jailani
“Selama hidup di dunia ini, yang terbaik adalah menyelamatkan hati dari buruk sangka.”

Hati kita ini bukan saja harus selamat dari buruk sangka tetapi hati kita harus kuat dan harus bijak
Imam Ibnul Qayyim berkata, “Ketahuilah, sesungguhnya seorang hamba hanyalah mampu melalui tahapan-tahapan perjalanan menuju (ridha) Allah dengan hati dan keinginan yang kuat, bukan (cuma sekedar) dengan (perbuatan) anggota badannya. Dan takwa yang hakiki adalah takwa (dalam) hati dan bukan takwa (pada) anggota badan (saja).”

 Dan menurut Cicero
“Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebijakan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebijakan yang lain”

Salah satu bentuk hati bijak yang penuh syukur
Sebagimana sabda Nabi Muhammad Saw :

عَنْ أَبِى هُرَيْرَة قَلَ قَلَ رَسُولُ الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةَ الْعَرَضِ وَلكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ

Dari Abu Hurairah ra katanya
Rasulullah saw bersabda : "Kaya itu bukan kerana banyak harta
melainkan kaya (yang sebenarnya) ialah kaya hati (cukup yang ada).”
Hadis sahih riwayat Muslim

Hadrin hadirat rahima kumullah

 Ada salah satu sahabat nabi Muhammad Saw., yang  juga masih keluarga dengan Nabi, yang patut kita contoh kerendahan hatinya dan prilakunya, merupakan putera dari Abu Thalib (paman dari nabi Muhammad Saw.). bahkan ia memiliki kemiripan jasmani dan perangainya dengan Rasulullah Saw. Ia seorang yang gagah, tampan, berwibawa. Warna kulitnya yang cerah bercahaya, kelemah-lembutannya yang sopan santun, kebaikannya yang rendah hati dan kasih sayang, serta kebersihan hidup dan kesucian jiwanya, tak lain dan tak bukan yaitu Ja’far bin abi thalib,yang diberi gelar oleh Rasulullah Saw. “bapak si miskin”

 Hadrin hadirat rahima kumullah
 Dan ingat bahwasanya mata, mulut, telinga,  kaki, tangan, semua anggota badan kita, bahkan hati kita akan diminta pertanggung jawabanya kelak dihari kiamat.

Sebagaimana Allah Swt. Berfirman :

إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا

“sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung-jawaban-nya." (QS.17:36)

 Mari berusaha membersihkan hati kita, semampu kita. Sedikit demi sedikit, anak tangga demi anak tangga, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sekilan demi sekilan, secenti demi secenti, 2 centi demi 2 centi, 3 centi demi 3, 4 centi demi 4 centi, 5 centi demi 5 centi. Agar hati kita dalam keadaan yang lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Kami atas nama nama keluaraga dan DKM masjid sunan kalijaga mengucapkan ja’alanallahu wa iyyakum minal ‘aidzin wal faizin Taqabbalallahu minnaa wa minkum shiyamana wa shiyamakum.walafuwu mingkum fil dhohir wal batin.

Hadrin hadirat rahima kumullah

Barangkali dalam penyampaian pidato saya terlalu cepat ikhwanifillah wa akhwatillah bisa membaca disitus ahmadjalaluddinrabbany.blogspot.com

Sebelum saya akhiri :

Minal aidzin wal faidzin
Maafkan lahir dan batin
Selamat para pemimpin
Rakyatnya makmur terjamin
Minal aidzin wal faidzin
Maafkan lahir dan batin
Selamat para pemimpin
Rakyatnya makmur terjamin

 Ada kata mutiara dari Abuya Ashaari Muhammad :
“Tanda seorang yang mempunyai hati yang hidup yakni tidak buta ialah dia senantiasa merasai diawasi oleh Allah”


0 komentar :

Translate

Instagram

Instagram
© 2011-2014 AJR. Designed by Bloggertheme9. Powered by Blogger.