Jumlah pasien yang terinfeksi AIDS di Jepang periode April-Juni meningkat hingga menjadi 129 orang. Ini adalah jumlah terbesar selama 3 bulan terakhir yang pernah dilaporkan semenjak penyakit ini mendapatkan penanganan di Jepang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kementerian Kesehatan, Buruh dan Kesejahteraan Masyarakat pada Jumat, 13 Agustus 2010.
Dari 129 penderita ADIS, 125 orang laki-laki, 4 orang perempuan. Sementara 263 pasien lainnya dinyatakan positif HIV dalam periode yang sama. Dari pasien yang terinfeksi HIV tersebut, terdapat penemuan pertama ibu positif HIV yang mendonorkan darah pada anaknya yang berusia 4 tahun.
Uji HIV telah dilakukan oleh pelayanan kesehatan setempat di seluruh Jepang mulai dari April hingga Juni 2010. Total pasien yang telah diuji adalah 31.691, meningkat 2.000 jiwa dibandingkan periode Januari-Maret 2010. Jumlah ini cenderung menurun karena adanya epidemik Flu Babi.
Aikichi Iwamoto, ketua penyelenggaraan tes kekebalan tubuh HIV yang juga menjabat sebagai profesor pada penyakit menular di Fakultas Kedokteran Univrsitas Tokyo mengatakan, “Kemungkinan banyak pasien baru yang sudah terjangkit AIDS pada saat mereka menderita Flu Babi dan mereka tidak mendapatkan uji antibody. Jadi, sebaiknya setiap orang menjalani pemeriksaan dan mendapatkan tes antbodi.”
Jepang merupakan salah satu negara di Asia dengan jumlah penderita HIV/AIDS yang kecil. Namun pada tahun 2004, Jepang harus mengahadapi kenyataan mengejutkan ketika dr. Suneo Akaeda melakukan penelitian, dengan memberikan tes HIV/AIDS gratis pada salah satu klub besar di Tokyo. Dari hasil tes darah pengunjung yang secara sukarela memeriksakan darahnya, didapatkan hasil, 84% positif HIV/AIDS.
Jumlah penderita HIV/AIDS di Jepang pada pada 28 Desember 2009 adalah 18,318. Salah satu pemicu maraknya penularan HIV adalah minimnya pendidikan mengenai HIV/AIDS di Jepang. Gaya hidup anak muda juga memberi kontribusi terhadap penularan HIV/AIDS. Rata-rata remaja usia 17 tahun sudah pernah melakukan hubungan seksual, video atau saluran TV dewasa bisa diakses dengan mudah.
Hubungan sesama jenis dan peredaran narkoba juga menjadi faktor yang mempengaruhi meningkatnya angka penderita HIV/AIDS di negeri Sakura tersebut. (noj/bbc/lis)
Berita : http://esq-news.com/internasional/2010/08/18/penderita-aids-di-jepang-meningkat.html
0 komentar :